Bajoe
2 min readApr 9, 2021

Bintang di Langit

Malam ini terasa begitu sepi. Para penghuni bumi hilang bak ditelan sunyi. Hanya ada aku, langit, dan bulan tanpa bintang malam ini. Teh hangat yang selalu setia menemani, sangat cocok bersanding dengan angin yang berhembus kesana kemari. Malam ini secara khidmat kunikmati sendiri.

Bintang dan Langit. Nama yang sangat cocok untuk bersanding bersama. Begitulah harapku ketika mengenal dirimu. Pertemuan yang aku syukuri terjadi adanya.

Namun harapan hanyalah harapan yang tak tau kapan akan terwujud. Aku kira pertemuan kita spesial, tapi kenyataannya hanya akulah yang menganggap demikian. Karena kamu, tidak pernah menganggap seperti itu. Perasaan sepihak kembali terjadi dalam hidupku.

Langit, aku tau perasaan ku tak berbalas. Tapi tolong jawab satu tanyaku, apakah mencintai seseorang harus sesakit ini? Apa harus semenguras emosi ini? Aku yakin tidak demikian. Karena yang aku pahami, cinta adalah perasaan yang suci nan indah.

Aku takut…

Aku takut, Langit…

Dengan kejadian ini, membuat pandanganku terhadap cinta dan jenisnya seperti seram. Aku khawatir, suatu saat perasaan yang ku peluk adalah rasa takut, sehingga aku merasa nyaman dipeluknya.

Aku bingung dengan diri ku sendiri. Entah aku yang terlalu perasa atau aku yang bodoh. Setiap pertemuan, perhatian, dan obrolan yang terjadi diantara kita, membuat aku jatuh pada lubang rasa nyaman. Namun, belakangan aku sadar, perhatian dan keramahan yang kamu tebar ternyata bukan hanya untuk ku seorang. Ternyata aku bukan satu-satunya.

Aku tenggelam dalam ekspetasiku sendiri yang membuat aku larut dalam rasa kecewa. Aku seperti memiliki hobi untuk melukai diri sendiri. Sebab aku yakin, sesuatu tidak mesti nyata untuk melukai kita.

Tapi, aku ucapkan banyak terima kasih untuk kamu, Langit. Terima kasih atas semua perbuatan yang kamu lakukan. Walaupun rasa bahagia hanya singgah untuk sementara waktu sebelum rasa kecewa datang menyerbu. Setidaknya, aku bisa belajar dari itu semua. Yang semoga akan membuat aku menjadi wanita yang lebih hebat dan tegar kedepannya. Oh iya, aku sudah tidak mengharapkan kamu lagi, kok, tenang. Aku sudah bahagia. Semoga kau pun bahagia atas pilihan-pilihan yang kamu buat.

Bajoe
Bajoe

Written by Bajoe

0 Followers

Purnama🌕 // Instagram: bajoe

No responses yet